BUKU YANG TAK TERGANTIKAN
Dulu orang baca koran sambil minum kopi, di hari libur, sambil di teras atau di ruang tamu rumah. ngebayanginnya, idaman di masa tua banget ga si? sambil nyantai, urusan dunia dan akhirat aman.
gimana aman maksudnya? untuk urusan dunia, mungkin kita sudah punya bisnis kuliner, toko pakaian atau mungkin invest saham yang memang perbulan sudah bisa menghasilkan penghasilan yang cukup fantastis. sehingga nyantainya kita sambil baca koran, tapi sebenarnya kita juga sama-sama menghasilkan uang seperti mereka yang setiap pagi berangkat dan sore pulang kerja.
untuk urusan akhirat kita beres tahajjud, witir, tidur sebentar sambil nunggu subuh, lanjut di masjid sampe jam 6;20 an. di isi dengan ngobrol perkara iman sesama jama’ah di masjid, dzikir pagi, baca qur’an dan di tutup dengan dhuha. yang mana jika kita bisa beritikaf di masjid sampe jam 6;20 dengan S&K yg berlaku, maka kita seolah telah melaksanakan umroh/haji. Selesai itu, barulah kita bisa nyantai di depan teras rumah seperti obrolan kita di paragraf 2 tadi.
Untuk yang sifatnya agak sedikit santai berupa bacaan komik pun, itu sudah mulai ada pergeseran yang cukup signifikan. banyak komik-komik online seperti mango dan webtoon yang menyediakan layanan baca komik dengan experience yang luarbiasa, dari warna dan design komiknya yang menambah experience membaca komik yang menambah kepuasan.
Jika berbicara seperti pembacaan buku-buku jurnal, bahkan buku induk pun, ada layanannya juga di sediakan seperti aplikasi ipusnad yang tersedia secara free di playstore, ebook dan pdf di goole. semua tersedia dengan hanya membawa segenggam hp, kita bisa mengakses banyak buku dan kitab dengan begitu mudahnya.
Bahkan dengan adanya tiktok dan reels instagram yang jika memang alogaritma fpy nya memberikan video-video yang bagus, maka dengan terus menscrool kedua sosmed itu pun, cukup untuk memberikan kita insight yang banyak lagi segar. dan jujurly begitupun yang saya rasakan.
Hanya saja tentu setiap langkah pasti ada plus minusnya. adapun problem pertama yang coba saya rangkum pertama adalah meski begitu mudahnya semua akses itu diberikan, tapi tetap tidak mampu menggerakkan minat baca masyarakat ebook, jurnal, pdf maupun di aplikasi ipusnas secara intens.
the next problem is membaca di buku secara langsung dengan di hp, cukup banyak gangguannya jika membaca di hp. karena entah kenapa hati ini cukup sangat terganggu dengan magnet di hp itu. Seolah ingin segera mengutak atik hp. melihat story wa, ig, scroll sosmed, balas wa. “Oh kan bisa di mode pesawat, agar tidak ada notif”. celetuk bisikan setan dalam otak kita. Terlepas dari ada atau tidak ada nya notif di hp, seolah magnet di hp begotu kuat untuk menarik kita agar menggunakan hp. apalagi jika perempuan yang suka berbelanja, tiba-tiba ada notif dengan suara “shopi”. Maka langsung dia akan cek, apakah ada barang yg dia masukkan di keranjang shope nya yg sedang flash shale dll. Atau untuk yang cowo tiba-tiba ada ajakan teman untuk badmintonn, mancing atau futsalan, maka lebih kuat lagi godaannya untuk kita berhenti dari membaca buku itu.
Baca buku atau begitu juga pun dengan qur’an, yg tentu qur’an akan lebih dahsyat lagi godaan setan yg akan kita rasakan. Karena yang ingin anak muda Indonesia atau bahkan muslim indonesia berhenti membaca qur’an atau baca buku, bukan hanya dari golongan setan dari bangsa jin. Melainkan setan dari golongan manusia juga tidak ingin kalo kita ini sering baca buku, baca qur’an plus dengan terjemahannya. Why? karena orang barat kafir mereka tau apa yang akan terjadi pada diri mereka jika kita banyak baca buku atau sering mentadabburi qur’an. So we must to rajin banget mulai dari sekarang dan ga ada kata terlambat untuk mulai menumbuhkan habbit baca buku anytime and anywhere. di kamar, di halte, di kereta dll.
Saat kita membaca buku atau qur’an dari buku atau qur’an nya langsung, itu seolah seperti kembali memang ke fitrahnya, kita mungkin juga akan dibuat nyaman berlama-lama membacanya. Lagi pula bukannya ga boleh untuk melakukannya melalui Hp, hanya saja penggunaannya yg di minimalisir. contohnya adalah pada saat kita akan menggunakannya untuk menyampaikan seperti mengajar, dan kita butuh banyak referensi, tentu cara terbaiknya adalah kita gunakan dan manfaatkan kecanggihan teknologi ini. Karena dengan hanya membawa hp yang kecil itu, kita bisa membawa banyak buku, ebook dan pdf.
Bukan berarti baca buku atau qur’an di hp itu ga ada baiknya sama sekali. Justru itu memang sangat terbantu saat mungkin kita lupa tidak membawa buku atau qur’an, sedang berhadats namun tetep ingin murojaah karena sikon yang tak memungkinkan untuk kita berwudhu, seperti saat sedang dalam perjalanan.
ente ko tau? dari mana? adakah penelitiannya?. No bro, ini adalah apa yang ane rasakan. Oh ya berarti itu mah ente doang, ga berlaku buat yang lain. Alhamdulillah jika memang demikian saya senang mendengarnya.
0 Response to " BUKU YANG TAK TERGANTIKAN"
Posting Komentar